Web Toolbar by Wibiya r3ndri'5 Blogs: Dengan Sanad Islam Dijamin Terjaga
[tutup]

Minggu, 22 April 2012

Dengan Sanad Islam Dijamin Terjaga

(Tajuk: Majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun XV)

Sumber-sumber rujukan ajaran Islam pasti senantiasa terjaga keasliannya karena Islam adalah agama Allâh untuk kemashlahatan manusia di dunia maupun akhirat. Maka seperti halnya al-Qur’an, hadits-hadits Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam yang muliapun akan tetap utuh dan terjaga keasliannya. Setiap hadits palsu, lemah, atau diragukan keasliannya pasti akan terseleksi. Sehingga yang asli dan benar akan tetap dapat diketahui.
Dengan demikian, kebenaran ajaran Islam adalah kebenaran mutlak dan tidak diragukan, sebab sumber ajaran Islam adalah al-Qur’ân dan hadits Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam yang kedua-duanya merupakan wahyu Allâh Ta'âla yang selalu terjaga dan berisi kebenaran mutlak. Jika seseorang mengaku Muslim namun meragukan hal ini, maka kemungkinannya dia orang bodoh yang bebal, atau orang yang tersesat, atau orang munafik, atau mungkin juga merupakan kaki tangan musuh-musuh Islam. Terutama jika yang terakhir ini menyebarluaskan keraguannya di kalangan kaum Muslimin.
Allâh Ta'âla telah berjanji dalam firman-Nya :
QS. al-Hijr/15: 9
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan adz-Dzikr (al-Qur’ân), dan pasti Kami akan menjaganya. (QS. al-Hijr/15: 9)
Berdasarkan penjelasan para Ulama, maksud adz-Dzikr yang senantiasa akan Allâh Ta'âla jaga bukan hanya al-Qur’ân saja, tetapi juga Sunnah dan keaslian hadits-hadits Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam. Sebab hadits Rasûlullâh shallallâhu 'alaihi wa sallam bukan merupakan sesuatu yang terpisah dengan al-Qur’ân. Ia merupakan penegas dan penjelas al-Qur’ân (Lihat pembahasannya dalam rubrik mabhats).
Untuk menjaga keutuhan hadits-hadits Rasul-Nya, Allâh Ta'âla telah memberikan karunia yang sangat besar bagi umat ini, yaitu ilmu sanad atau isnad. Ilmu tentang mata rantai para perawi hadits yang dengannya keaslian hadits, kepalsuan dan kelemahannya akan dapat diketahui secara akurat. Bahkan meskipun seseorang memalsukan hadits sedemikian rapi dengan mengemukakannya melalui sanad buatan yang seakan-akan benar, tetap saja akan dapat diketahui secara pasti kebohongan orang tersebut dan kepalsuan hadits buatannya.
Inilah kehebatan Islam. Umat manapun selain Islam tidak akan dapat memiliki ilmu sehebat ini. Oleh karena itu, peristiwa apapun yang menyangkut urusan Dinul Islam, atau berkaitan dengan Dinul Islam, yang terjadi pada zaman Nabi shallallâhu 'alaihi wa sallam, zaman para Sahabat maupun zaman sesudahnya, akan dapat diketahui secara teliti dan dapat dipertanggungjawabkan keakuratannya.
Itulah sebabnya, dahulu para Ulama kita menyatakan suatu perkataan yang sesungguhnya merupakan kaidah besar dalam Islam. Yaitu sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu al-Mubarak rahimahullâh:
اَلْإِسْنَادُ مِنَ الدِّيْنِ، لَوْ لاَ الْإِسْنَادُ لَقَالَ مَنْ شَاءَ مَا شَاءَ
Isnad merupakan bagian dari agama, kalau sekiranya tidak ada isnad, niscaya setiap orang akan dapat berkata menurut kehendaknya.
(Riyawat Imam Muslim dalam Muqadimah Kitab Shahihnya)

Imam Ibnu Sirin rahimahullâh juga mengatakan:
إِنَّ هَذَا الْعِلْمَ دِيْنٌ، فَانْظُرُوْا عَمَّنْ تَأْخُذُوْنَ دِيْنَكُمْ
Sesungguhnya ilmu (tentang isnad) ini merupakan agama, maka perhatikanlah! Dari siapa engkau mengambil (pengetahuan tentang) agamamu.
(Riwayat Muslim dalam Muqadimah Kitab Shahihnya)
Imam Muslim rahimahullâh menyebutkan perkataan Ibnu Sirin rahimahullâh ini di bawah judul : Bab Anna al-Isnad min ad-Din (Bab bahwa isnad merupakan bagian dari agama ... dst).
Ibnu Sirin rahimahullâh mengatakan pula (yang artinya): “Dahulu para Salaf tidak pernah menanyakan tentang isnad. Tetapi setelah terjadi fitnah (perpecahan dan pemalsuan riwayat-pen), maka para Salaf berkata: Sebutkan kepada kami mata rantai orang-orang (isnad)mu. Kemudian jika diperhatikan, bahwa isnad itu dari kalangan Ahlu Sunnah, maka riwayat haditsnya diambil. Namun ketika diperhatikan bahwa isnad (mata rantai pembawa riwayat) itu dari ahli bid’ah, maka tidak diambil riwayat haditsnya”. (Imam Muslim dalam Muqadimah Kitab Shahihnya).
Demikianlah sekelumit tentang hebatnya salah satu disiplin ilmu dalam Islam yang dengannya riwayat hadits dapat dipertanggung jawabkan. Sungguh, ini merupakan karunia besar yang diberikan Allâh Ta'âla kepada hamba-hamba- Nya, umat Nabi Muhammad shallallâhu 'alaihi wa sallam.
Jika ada seseorang atau sekelompok orang yang menganggap bahwa ilmu isnad bukan merupakan ilmu yang berharga, berarti mereka tidak lebih dari katak yang terkurung dalam tempurung. Tidak pernah mengerti dalamnya lautan Ilmu Islam. Wallâhu al-Musta’an.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...