Web Toolbar by Wibiya r3ndri'5 Blogs: Shalawat Nariyah Dalam Timbangan
[tutup]

Senin, 09 Januari 2012

Shalawat Nariyah Dalam Timbangan

(Oleh: Ustadz Abdullah Zaen, Lc., MA)

Di kalangan kaum Muslimin Indonesia, amat banyak teks shalawat yang tersebar. Seperti, shalawat Fâtih, shalawat Munjiyât, shalawat Thibbul Qulûb, shalawat Wahidiyyah, dan -tidak lupa sorotan kita- shalawat Nâriyyah. Tidak hanya mencukupkan diri dengan teks shalawat yang dikarang kalangan klasik, mereka juga mengandalkan redaksi-redaksi yang diciptakan kalangan kontemporer. Contohnya, shalawat Wahidiyyah yang dibuat pada tahun 1963 oleh salah satu penduduk Kedunglo Bandar Lor Kediri, KH. Abdul Majid Ma’rûf.[1]
Selain itu, mereka juga sangat ‘kreatif’ dalam membuat aturan-aturan bagaimana membaca berbagai jenis shalawat tersebut, baik dari sisi jumlah bacaan, waktu pembacaan, hingga fadhilah (keutamaan) yang akan diraih oleh pembacanya. Seakan-akan itu semua ada landasannya dari syariat.
Shalawat Nâriyyah merupakan salah satu shalawat yang paling masyhur di antara shalawat-shalawat bentukan manusia. Orang-orang berlomba untuk mengamalkannya, baik dengan mengetahui maknanya, maupun tidak memahami kandungannya. Bahkan justru barangkali orang jenis kedua ini yang lebih dominan. Banyak orang serta merta mengamalkannya hanya karena diperintah tokoh panutannya, kerabat dan teman, atau tergiur dengan “fadhilah” tanpa merasa perlu untuk meneliti keabsahan shalawat tersebut, juga kandungan makna yang terkandung di dalamnya.
Apakah shalawat Nâriyyah itu ? Siapakah pencipta shalawat Nâriyyah ? Benarkah pengarangnya adalah sahabat Nabi Shallallâhu 'Alaihi Wasallam ? Apakah membaca shalawat Nâriyah berarti mengagungkan Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam ? Bagaimana nasehat ulama dalam mengagungkan Rasûlullâh Shallallâhu 'Alaihi Wasallam ?
Silahkan simak pembahasannya di Majalah As-Sunnah Edisi 06/Tahun 2010 (Oktober 2010).
[1]
Lihat: Âtsâr ash-Shalawât al-Wâhidiyyah fî Akhlâq Thullâb Ma’had at-Tahdîb Ngoro Jombang ‘Âm: 2004, skripsi Institut Studi Islam Darussalam Gontor, yang disusun oleh Ahmad Luthfi Ridha.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...